Updating Results

Kenalan dengan UI/UX Designer yang Kini Makin Popular

Hidayati

Careers Commentator
Yuk, kenalan dengan UI/UX Designer! Salah satu pekerjaan di bidang tech yang kini makin popular.

Image by rawpixel.com on Freepik

Postingan tentang UI/UX Designer mungkin jadi hal yang makin sering kamu lihat sewaktu scrolling media sosial, terutama di LinkedIn. Sepakat gak nih? 

Apalagi karena sekarang industri digital makin berkembang, jadilah pekerjaan designer berbasis UI/UX ini gak ketinggalan makin popular juga. Meskipun, pada kenyataannya UX designer sendiri sebenarnya udah awam sejak dekade 20-an. 

Apa itu UI/UX Designer

Apa sih sebenarnya UI/UX Designer itu? Apa bedanya sama pekerjaan Designer biasa alias yang non-tech?

Okay, sebagai permulaan. UI dan UX sebenarnya adalah dua hal yang berbeda namun masih satu kesatuan dan saling terhubung satu sama lain. UI atau User Interface dan UX atau User Experience adalah dua hal yang diperlukan dalam proses pengembangan suatu produk digital seperti aplikasi, website, ataupun software sejenisnya. 

Nah, kalo UI/UX Designer jadinya apa dong?

User Interface atau UI Designer adalah seorang atau tim yang bertugas untuk mendesain interface suatu software, aplikasi, atau produk digital lainnya yang mengedepankan sisi estetika produk digital tersebut. Mereka bertugas bukan saja mendesain tampilan yang mudah digunakan tapi juga menarik untuk dilihat. 

Biasanya, seorang UI Designer fokus pada tampilan produk, seperti layout, tipografi, warna, animasi, dan beberapa unsur visual lainnya, 

Sementara itu, User Experience atau UX Designer adalah seorang atau tim yang bertugas untuk mendesain produk digital yang ramah pengguna. Dalam artian, desain yang mereka terapkan bukan fokus pada sisi estetika atau visual. Melainkan lebih fokus pada kemudahan penggunaan produk digital tersebut oleh para user atau si pengguna. 

UI dan UX memang punya fokus yang berbeda, tapi keduanya saling berhubungan untuk menciptakan suatu produk digital yang mudah namun tetap punya sisi estetika yang appealing

Maka dari itu, tak jarang kalo posisi UI dan UX Designer jadi satu kesatuan dan terbitlah posisi UI/UX Designer yang mencakup kedua fokus tadi. Desain produk digital yang estetik tapi tetap ramah pengguna. 

Baca Juga: 10 Pertanyaan Interview UX Designer dan Strategi Menjawabnya

Tugas UI/UX Designer

Biasanya, tugas dan tanggung jawab seorang UI/UX Designer mencakup beberapa hal berikut ini:

1. Meriset target user dan kebutuhan desain produk digital untuk meningkatkan user experience

2. Membuat dan mengembangkan konsep desain UI & UX untuk produk digital

3. Mendesain berbagai elemen UI, seperti menu, tab,  widget, dan tombol navigasi

4. Mengembangkan mockup UI yang komprehensif 

5. Menguji elemen UI, misalnya elemen CTA, banner, layout, desain halaman, page flows, dan target link

6. Menguji, mengidentifikasi, dan mengatur elemen UX yang bermasalah. Misalnya, navigasi halaman dan daya tanggap produk digital.

7. Menyesuaikan layout sesuai dengan user feedback

Skill yang perlu dimiliki UI/UX Designer

Apa aja sih skill yang perlu banget dipunya buat yang tertarik berkarir jadi UI/UX Designer?

Well, first thing first. Untuk jadi UI/UX Designer, ada beberapa skill penting yang perlu banget kamu kuasai. Apa aja itu, ya?

1. Kemampuan riset UX

UI/UX Designer perlu punya kemampuan riset UX. Designer bisa melakukan interview ke calon user, secara terbuka ataupun interview terstruktur. UI/UX Designer juga bisa melakukan observasi, mengajukan survei, atau bahkan melakukan diskusi dengan user. Tentunya, kalau metode riset yang digunakan itu membuka diskusi, UI/UX Designer perlu menentukan siapa aja yang bisa ikut diskusi dan mencatat poin-poin penting yang bisa dijadikan bahan pengembangan desain UI/UX nantinya. 

Selain itu, UI/UX Designer juga perlu banget paham dan udah terbiasa dengan metode pengujian UX, misalnya card sorting dan heat maps

2. Wireframing & Prototyping

Photo by Fabian Wiktor on Pexels

Wireframe adalah layout berisikan elemen interface yang akan ditempatkan di halaman utama. Seorang UI/UX Designer perlu banget nih buat nentuin fitur apa aja yang bakal ditampilkan atau dihilangkan, posisi fiturnya, dan gimana penyajian visualnya. 

Selain itu, seorang UI/UX Designer juga perlu tahu gimana penyajian elemen UI seperti gambar, CTA, dan menu-menu yang diperlukan untuk efisiensi user experience ketika menggunakan produk digitalmu. 

Selain wireframing, UI/UX Designer juga perlu mengerjakan mockup atau bentuk awal model produk digital yang dibuat untuk proses pengujian. Nah, untuk melakukan mockup ini, seorang UI/UX Designer tentunya harus familiar dengan beberapa prototype tools. Misalnya, Figma, InVision, Webflow, Axure, dan lainnya. 

Baca Juga: Belajar UI/UX Design Otodidak? Kenapa Enggak! Ini Dia Tips Lengkap yang Bisa Kamu Terapkan

3. UX Writing

Meskipun titel posisi ini adalah sebagai UI/UX Designer atau yang bekerja di bagian desain, ternyata UX Writing skill juga termasuk salah satu skill yang penting bagi UI/UX Designer.

Seperti yang dilansir Springboard, UX Writing ternyata bisa meningkatkan kemampuan UI/UX Designer ketika merancang konsep UI/UX produk digital dengan memanfaatkan microcopy. Microcopy sendiri adalah kata atau kalimat singkat yang sering kita temui di berbagai produk digital (website, aplikasi, software, dan lainnya). Kalimat pendek ini biasanya jadi navigasi atau arahan kepada user tentang apa yang perlu dilakukan ketika user gunain produk digital tertentu, gimana solving masalah yang mungkin ditemui sewaktu user gunain produk digital tersebut, pemberian konteks, dan lainnya.

4. Komunikasi Visual

Seorang UI/UX Designer perlu juga nih buat jago di komunikasi visual. Komunikasi visual untuk produk digital itu biasanya berupa instruksi tertulis yang minimalis dan lebih menggunakan instruksi visual sebagai navigasi untuk user ketika menggunakan produk digital yang kita desain.

5. Desain Interaksi

Desain interaksi atau Interaction Design jadi salah satu elemen penting di bidang UI/UX. Apa sih interaction design ini? Well, sederhananya, interaction design adalah proses interaksi antara pengguna atau user dengan suatu produk. 

Desain interaksi dalam UI/UX itu mencakup estetika, gerakan, suara, dan bagaimana produk digital tersebut digunakan. Berbagai elemen ini yang punya pengaruh ke interaksi user dengan produk digital yang mereka gunakan.

6. Coding

Seorang UI/UX Designer sebenarnya gak begitu dituntut untuk paham masalah pemograman secara expertise. Tapi, UI/UX Designer memang perlu banget buat paham tentan basic coding. Misalnya, HTML, basic CSS, dan bisa bikin perubahan kecil di website. Pemahaman basic coding ini memang diperlukan banget, terutama untuk proses pengujian fitur-fitur produk digital secara efisien tanpa perlu menunggu bantuan developer.

7. Analytical Skill

Nah, pekerjaan UI/UX Designer gak melulu terbatas di proses mendesain produk digital saja. Tapi, seorang UI/UX Designer juga perlu memantau data tentang penggunaan produk digital yang didesainnya dan menemukan ide-ide baru untuk improving produk digital tersebut. Penting buat UI/UX Designer buat paham tentang logika dan angka, presentase, dan rasio yang dibutuhkan untuk mengevaluasi desain produk yang udah dibuat. Maka dari itu, analytical skill pun gak bisa lepas dari daftar skill yang perlu dikuasai seorang UI/UX Designer. 

 

Sumber:

The Difference Between UX and UI Design
How To Become a UI UX Designer?
What Skills Do You Need to Become a UI/UX Designer?