Updating Results

Cara Sukses Lulus Sidang Skripsi Dengan Lancar & Mulus

Alta Windiana

Alta Windiana

Careers Commentator
Setelah menyelesaikan skripsi, masih ada satu tantangan terakhir sebelum lulus: sidang! Yuk simak tipsnya, biar bisa melewatinya dengan mulus.
Cara Lulus Sidang Skripsi

Buat para pejuang skripsi yang telah menyelesaikan skripsimu, selamat ya! Kamu sudah selangkah lebih dekat untuk meraih gelar sarjana. Tapi ingat, kamu masih harus melewati sebuah ‘persidangan’ akhir.

Mendengar kata ‘sidang’ terdengar agak menakutkan. Langsung deh, terbayang suasana penuh ketegangan, lengkap dengan ‘pembantaian’ yang akan dilakukan para dosen penguji.

Tapi tenang, kenyataannya sidang skripsi nggak se-horor itu kok. Dengan persiapan yang matang, kamu pasti bisa melewatinya dengan lancar.

Apa saja yang harus kamu persiapkan menjelang sidang skripsi?

Segera setelah mendapatkan jadwal sidang skripsi, segera persiapkan dirimu dengan baik, mulai dari: 

1. Kuasai inti materi skripsimu

Dari puluhan hingga ratusan halaman yang telah kamu tulis, cari inti pembahasan skripsimu. Pastikan kamu bisa menjelaskan penelitianmu dengan singkat dan mudah dimengerti.

Pahami betul setiap bagiannya, terutama metode penelitian, hasil dan pembahasan. Hal ini akan memudahkanmu bila ada pertanyaan dari penguji nantinya.

2. Diskusi dengan dosen pembimbing

Rajin-rajinlah berkonsultasi dengan dosen pembimbingmu, untuk membahas kembali bagian-bagian skripsi yang belum sepenuhnya kamu pahami.

Mereka pasti memiliki banyak tips dan pengalaman dari sidang-sidang mahasiswa sebelumnya.

3. Antisipasi pertanyaan dari penguji

Di akhir presentasi, para dosen penguji akan memberikan pertanyaan mengenai presentasimu. Saat berkonsultasi dengan dosen pembimbing, diskusikan juga kira-kira apa yang akan ditanyakan para penguji skripsi.

Cari tahu siapa yang akan menjadi pengujimu nanti, lalu pelajari karakteristik dan latar belakang keilmuan mereka. Dengan demikian, kamu bisa mempersiapkan mental (kalau dosennya termasuk ‘killer’) dan memiliki bayangan tentang pertanyaan yang akan dilontarkan,

4. Buat materi presentasi singkat

Siapkan deck powerpoint yang singkat, jelas dan menarik. Jangan meng-copy semua isi skripsi hingga membentuk paragraf-paragraf panjang. Buat seringkas mungkin, agar presentasimu mudah dibaca oleh para penguji, juga tidak melebihi batas waktu yang diberikan.

Tidak perlu menghafal atau membaca isi presentasimu per kata, yang penting para penguji bisa mengerti isinya. Untuk memudahkan, kamu juga bisa membuat cue card berisi urutan poin-poin penting sebagai panduan pribadi.

5. Berlatih presentasi

Mulai dari mengucapkan salam pembuka, menjabarkan isi, hingga kesimpulan dan penutup. Latih gaya bahasa, intonasi, dan kejelasan tutur katamu. Selain memupuk rasa percaya diri, kamu juga bisa mengukur speed bicaramu supaya tidak buru-buru, tapi masih dalam batasan waktu yang ditentukan.

Kalau perlu, berlatihlah di depan cermin untuk mengecek ekspresi wajah dan body language-mu. Bisa juga berlatih bersama teman-teman, agar bisa saling mengoreksi dan membantu mempersiapkan sesi tanya jawab.

6. Siapkan pakaian rapi dan sopan

Setiap kampus memiliki dresscode sidang skripsi masing-masing. Biasanya harus memakai kemeja putih serta blazer dan bawahan hitam. Tapi ada juga kampus yang membebaskan pilihan warnanya, asal tetap resmi dan sopan. Siapkan semuanya dari jauh-jauh hari, dalam ukuran yang pas dan membuatmu nyaman bergerak.

Di Hari-H sidang, bagaimana tips supaya tidak grogi?

Rasa cemas, gugup dan overthinking di hari sidang memang tak bisa dihindari. Kendalikan stress-mu dengan beberapa cara berikut:

1. Memeriksa kembali barang bawaan

Di malam sebelumnya, persiapkan barang-barang yang akan dibawa untuk menghindari kepanikan di pagi hari. Mulai dari data atau bahan presentasi, berkas-berkas penting, hingga outfit seperti baju dan sepatu.

2. Datang lebih awal

Jangan datang mepet waktu sidang, apalagi sampai terlambat! Dengan datang lebih awal, kamu bisa menenangkan diri, berlatih sebentar, lalu mengecek peralatan yang akan dipakai saat sidang. Agar tidak telat bangun, hindari begadang di malam sebelumnya. 

3. Sarapan!

Rasa nervous berlebihan memang kadang bikin sakit perut dan tidak nafsu makan. Tapi kamu wajib sarapan, agar lebih berenergi dan mudah berkonsentrasi. Kalau tidak terbiasa, jangan minum kafein berlebih sehingga bikin semakin mules dan deg-degan.

 4. Berdoa

Penting tapi kadang dilupakan. Sejauh ini, kamu sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik. Selanjutnya, serahkan kepada Yang Kuasa.

5. Jaga sopan santun dalam ruang sidang

Ucapkan salam, bicara dengan jelas dan sopan. Saat sesi tanya jawab, jangan memotong pembicaraan atau mendebat dengan keras kepala. Apalagi sampai terbawa emosi. Bila diberi masukan atau revisi, ucapkan terima kasih, lalu catat dan perbaiki di kemudian hari.  

6. Ingat bahwa para penguji juga manusia

Tarik nafas panjang, buang segala ketakutan berlebihan. Para dosen penguji, segalak apapun kelihatannya, masih manusia kok. Mereka berada di sana karena ingin menguji penelitianmu, bukan menghukum atau memarahimu. Tetap tenang dan percaya diri menghadapi segala kritik atau pertanyaan.

Apa saja contoh pertanyaan yang biasa ditanyakan saat sidang skripsi?

Kadang pertanyaan para dosen penguji memang bisa random dan tak terduga. Tapi ada juga beberapa pertayaan ‘template’ yang sering ditemui.

Sebagai bayangan, berikut beberapa pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh dosen penguji, serta cara untuk menjawabnya:

1. Kenapa kamu memilih judul penelitian ini?

Jawaban: Tidak perlu panik, jawaban pertanyaan ini ada di bab pertama, tepatnya di Latar Belakang Masalah. Selain itu, pastikan juga kamu memahami korelasi antar pemilihan kata dalam judul dengan isi skripsimu.

2. Kenapa kamu memilih menggunakan teori A, bukan teori B sebagai landasan penelitian?

Jawaban: Siapkan argumen yang meyakinkan tentang alasanmu memilih suatu teori sebagai alat analisis. Tidak perlu membandingkan dengan teori lain secara terlalu rinci, asal kamu benar-benar memahaminya dan melengkapi pendapatmu dengan data atau literatur yang tepat.

3. Bagaimana cara kamu mengumpulkan data? Kenapa kamu memutuskan untuk meneliti di perusahaan A?

Jawaban: Jelaskan dari mana saja kamu mendapatkan datamu, baik data primer (dikumpulkan secara langsung, seperti kuesioner atau wawancara) atau data sekunder (dari data yang sudah ada, seperti jurnal atau literatur). Untuk alasan mengapa meneliti suatu perusahaan, jelaskan dengan jujur dan objektif.

4. Jadi, kesimpulan apa yang kamu dapatkan di penelitian ini?

Jawaban: Pastikan kamu benar-benar memahami bab 4 dan 5 skripsimu. Simpulkan dengan singkat dan jelas, lalu kaitkan dengan landasan teori pilihanmu.

5. Apa tantangan atau keterbatasan yang kamu temui di proses penelitian ini?

Jawaban: Hati-hati menjawab pertanyaan ini. Bisa jadi, para penguji ingin menggali kelemahanmu. Pastikan selain tantangan atau keterbatasan, kamu menyiapkan jawaban solusi untuk masalah tersebut.

Selain pertanyaan-pertanyaan standar tentang isi skripsi, bersiaplah untuk menjawab sejumlah pertanyaan ‘ajaib’ yang bertujuan untuk menguji mentalmu, seperti:

1. Skripsi ini kamu buat sendiri, atau pakai joki?

2. Skripsi ini murni hasil penelitian kamu, atau nyontek dari yang sudah ada?

3. Buku-buku di Daftar Pustaka ini benar-benar ada? Terus beneran kamu baca, atau kamu menyalin bagian teorinya saja?

4. Kuesioner yang kamu sebarkan berapa banyak tadi? Siapa saja yang isi? Yakin data ini asli? Kok kayak cuma satu orang ngisi banyak kuesioner?

5. Manager di Perusahaan X (perusahaan yang kamu teliti) itu teman saya. Kamu kenal? Coba saya tanya ke dia ya, penelitianmu valid atau tidak.

Kuncinya, keep calm and confident, guys!

Apapun pertanyaan atau cercaan yang kamu dapatkan, stay cool! Ingat, cuma kamu yang paling tahu tentang isi skripsimu. Inilah saatnya untuk mempertahankan penelitian yang telah kamu perjuangkan selama ini.

Di tengah tekanan sidang skripsi, tetap fokus pada tujuanmu untuk lulus. Karena setelah semua ini selesai, kamu bisa merasa luar biasa lega, siap untuk wisuda dan mengembangkan karir!