Bagi kamu yang saat ini sudah berada pada semester akhir, pastinya sudah tidak sabar lagi untuk bekerja di perusahaan impian, bukan?
Selain mengantongi gelar sarjana dengan bekal pengetahuan teknis, ternyata seiring dengan tingkat persaingan fresh graduate yang kian kompetitif, seorang mahasiswa juga dituntut untuk memiliki soft skill yang mumpuni.
Oleh karena itu, Prosple akan memberikan tips dan cara mengembangkan soft skill mahasiswa yang penting diasah sebelum masuk ke dunia kerja.
Sebelum mengetahui lebih lanjut bagaimana cara mengembangkan soft skill bagi mahasiswa, ada baiknya kamu memahami apa arti dari soft skill itu sendiri.
Melansir dari Top Universities, soft skill adalah kualitas yang dapat ditransfer yang membantu kamu menyelesaikan dan mensukseskan tugas apapun yang dilakukan, baik itu kemampuan untuk bekerja sama dengan tim maupun beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada.
Dikutip dari hasil riset oleh Stanford Research Institute International menemukan bahwa hampir 75% dari kesuksesan seorang pekerja berasal dari soft skill. Sementara itu, hanya 25% dari kesuksesan mereka yang berasal dari hard skill.
Oleh karena itu, soft skill sangatlah penting untuk dikembangkan apalagi bagi mahasiswa yang sudah berada di tingkat akhir dan beberapa bulan lagi akan menjadi seorang fresh graduate.
Berikut ini adalah 10 cara mengembangkan soft skill yang wajib kamu kembangkan saat masih berkuliah terlebih khusus bagi mahasiswa tingkat akhir, yaitu sebagai berikut:
Cara mengembangkan soft skill yang pertama yaitu dengan mengikuti berbagai macam kursus yang membahas mengenai komunikasi, teamwork, project management, kepemimpinan, kreativitas, dan masih banyak lagi.
Saat ini sudah sangat banyak pilihan kursus maupun webinar online yang bisa kamu akses di mana saja dan kapan saja secara gratis melalui berbagai platform yang ada, seperti Coursera, Future Learn, edX, Udemy, dan masih banyak lagi!
Adakalanya kamu masih merasa kesulitan untuk mengidentifikasikan apa saja kelebihan dan kekurangan kemampuanmu.
Oleh karena itu, meminta feedback kepada teman terdekat atau melalui orang yang profesional bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana kelebihan dan kekurangan apa saja dalam hal ini soft skill yang bisa kamu improve kedepannya.
Seperti dalam ungkapan “pengalaman adalah guru yang paling hebat”, menjadi seorang pemimpin di organisasi, komunitas, bahkan kelompok kecil adalah cara mengembangkan soft skill bagi mahasiswa yang baik terutama dalam kepemimpinan.
Apa pun jenis organisasi atau komunitas yang kamu ikuti, jika berperan sebagai pemimpin kamu akan dihadapkan pada banyak kesempatan untuk melatih soft skill dan mengembangkan keterampilan interpersonal-mu.
Magang atau internship memberikan kamu pengetahuan dan juga pengalaman dalam dunia profesional secara nyata.
Jika kamu berada di semester akhir tentunya kamu sudah bisa berinisiatif untuk magang di berbagai perusahaan. Saat bekerja sebagai pemagang, amati rekan kerja yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menyampaikan presentasi yang baik.
Hal ini bisa membantumu untuk mengembangkan soft skill komunikasi dan negosiasi yang nantinya kamu akan mempraktikkannya bahkan bisa saja lebih baik dari mereka jika sudah menjadi fresh graduate.
Tidak seperti magang, bekerja part-time atau paruh waktu dapat memberi kamu kesempatan untuk lebih memperhatikan time management, teamwork, dan lain sebagainya.
Cara ini bisa jadi opsi pilihan yang baik apalagi jika kamu ingin mencoba berbagai pengalaman kerja yang mungkin kurang relate dengan jurusanmu. Bekerja part-time mungkin bisa jadi solusinya.
Cara mengembangkan soft skill bagi mahasiswa selanjutnya ialah dengan perbanyak interaksi atau menjalin networking dengan orang lain.
Dengan menjalin networking dengan sesama, kamu bisa lebih memahami berbagai perilaku maupun sikap orang lain sehingga secara tidak langsung kamu juga bisa melatih kemampuan dalam beradaptasi, loh!
Menjadi relawan atau volunteer bisa membuka kesempatan untuk belajar hal baru dan juga bertemu dengan orang baru.
Menjadi seorang relawan selain mengisi waktu luang secara positif dengan berkontribusi untuk membantu masyarakat, kamu juga bisa sambil mengasah berbagai soft skill seperti beradaptasi dengan lingkungan baru, komunikasi dalam tim, dan problem solving.
Jika saat semester awal kamu tidak sempat untuk mengikuti berbagai aktivitas organisasi di kampus karena ingin lebih fokus berkuliah, jika sudah berada di tingkat akhir mungkin ini waktu yang tepat untuk aktif dalam kegiatan organisasi.
Nah, dengan aktif dalam kegiatan organisasi kamu akan dengan sendirinya terlatih dalam hal mengelola waktu dengan baik. Selain itu, kamu juga berkesempatan untuk melatih berbagai soft skill contohnya seperti kepemimpinan, komunikasi, bahkan critical thinking.
Cara mengembangkan soft skill selanjutnya yaitu dengan sering berkomunikasi. Melalui berkomunikasi, kamu bisa mengembangkan soft skill yang kamu miliki baik secara langsung maupun melalui pesan digital.
Saat kamu berkomunikasi dengan orang lain, cobalah berusaha untuk menyampaikan pesan dengan jelas melalui body language dan juga intonasi bicara yang sesuai.
Setelah eksplor berbagai kegiatan positif di kampus maupun luar kampus, kini saatnya kamu mengevaluasi kira-kira soft skill apa yang ingin kamu kuasai sebagai bekal untuk bekerja nantinya.
Jika kamu sudah mengetahuinya, fokuslah pada soft skill tersebut agar bisa lebih menguasainya sehingga kamu memiliki keunggulan dibandingkan orang lain yang tidak memilikinya.
Itulah beberapa cara mengembangkan soft skill terlebih khusus bagi mahasiswa tingkat akhir yang akan memasuki dunia kerja yang kian kompetitif. Semoga bermanfaat!