Photo by Glenn Carstens-Peters on Unsplash
Cover letter, atau surat penyerta yang dikirimkan bersama CV, memegang peranan penting dalam proses pencarian kerja. Singkatnya, surat tersebut berperan sebagai ‘pengantar’ bagi para rekruter untuk membaca CV-mu dan mempertimbangkannya lebih lanjut.
Sebuah cover letter biasanya terdiri dari 4-5 paragraf pendek yang mencakup: profil atau perkenalan diri secara singkat, skill, pengalaman serta segala kelebihan yang relevan dengan kebutuhan rekruter.
Melalui surat ini, kamu harus dapat menarik perhatian mereka agar mau mempelajari CV-mu lebih lanjut, hingga akhirnya meyakinkan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi yang kamu lamar.
Dengan cover letter yang menarik, kemungkinanmu untuk dipanggil interview tentu akan menjadi lebih besar.
Untuk panduan lebih mudah menulis cover letter sebagai fresh graduate, kamu bisa mengikuti kerangka atau struktur berikut:
Meskipun sudah memahami tata cara penulisannya, ada beberapa kesalahan kecil yang biasa dilakukan para fresh graduate saat membuat cover letter, seperti:
Tidak perlu menyalin ulang semua isi CV-mu ke cover letter. Cukup highlight hal-hal yang penting dan relevan. Seperti pendidikan terakhir serta pengalaman atau pencapaian yang berhubungan dengan posisi yang kamu lamar.
Kamu juga bisa menyertakan detail yang tidak tertulis di CV-mu. Seperti bagaimana kamu akan membantu mengembangkan perusahaan tujuanmu, atau bagaimana pengalamanmu sebelumnya akan membantu kinerjamu di perusahaan tersebut.
Dengan banyaknya contoh cover letter di internet, kadang kamu akan terjebak menggunakan jargon atau kata sifat yang ‘pasaran’ di kalangan job seeker. Contohnya, kamu menggambarkan dirimu ‘mampu bekerja di bawah tekanan’, ‘pekerja keras’ atau ‘mudah beradaptasi’.
Kata-kata semacam itu akan bikin kamu tenggelam di antara ratusan surat lamaran lain yang serupa. Cobalah untuk menyampaikan kelebihanmu dengan lebih kongkrit dan menarik. Misalnya, bila kamu merasa sebagai team worker yang baik, jelaskan secara singkat pengalaman nyatamu atau contoh pencapaianmu saat harus bekerja dalam tim.
Iya sih, isi cover letter memang disampaikan dengan gaya bercerita. Tapi, jangan sampai kebablasan lalu curhat tentang hal-hal personal yang tidak ada hubungannya dengan posisi yang kamu lamar. Ini bakal bikin kamu terlihat tidak profesional.
Hindari oversharing cerita yang terkesan negatif dan mengemis simpati. Seperti luapan perasaanmu ketika menghadapi politik kantor di tempat kerja sebelumnya, atau betapa kamu sedih dan down karena belum juga dapat panggilan kerja. Lebih baik fokus ke skill atau pengalaman yang membuatmu terlihat potensial dan bebas drama.
Saat kamu punya banyak pengalaman dan prestasi, cukup tuliskan yang paling relevan. Hindari terlalu membanggakan diri, atau bahkan sampai merendahkan pihak lain.
Ngobrol dengan teman yang sombong pasti bikin il-feel kan? Nah sama seperti saat melamar kerja, jangan sampai rekrutermu kehilangan minat akibat penulisan yang terlalu sesumbar atau berlebihan. Pastikan juga semua yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan yang ada, tanpa dibumbu-bumbui.
Selalu cek atau baca ulang cover letter-mu sebelum dikirim. Pastikan juga detail nama dan alamat perusahaan yang kamu tuju sudah tepat. Lakukan sedikit cross-checking tentang nama HRD yang akan menerima suratmu, jangan sampai lamaranmu dikira surat nyasar.
Demikian pula dengan ejaan, tanda baca serta susunan kalimat dalam isi suratmu. Bila terlalu banyak typo atau salah tulis, kamu bisa terkesan sebagai orang yang sembrono dan kurang memperhatikan detail.
Terlalu asyik bercerita tentang berbagai pencapaian dan pengalaman, akhirnya tak terasa cover letter-mu jadi panjang banget bagaikan sebuah novel. Keep it short and simple, ya guys. Rekrutermu tentu memiliki waktu yang terbatas dan lamaran yang masuk bisa jadi sangat banyak. Pastikan panjang suratmu tidak melebihi satu halaman saja.
Tapi jangan sampai terlalu pendek juga sehingga kamu melewatkan kesempatan untuk ‘memperkenalkan diri’ sebagai kandidat yang potensial. Jadi ceritakan semua kelebihanmu dengan singkat namun padat.
Sebagai fresh graduate yang mengirim lamaran ke banyak perusahaan, kebanyakan akan mengirim cover letter dengan template yang sama, hanya mengganti nama dan alamat tujuan saja.
Padahal, setiap lowongan kerja yang berbeda membutuhkan pelamar dengan kualifikasi yang berbeda-beda juga. Sebaiknya, kamu memodifikasi cover letter-mu agar lebih tepat sasaran. Kamu bisa meng-highlight skill, pencapaian atau pengalaman yang berbeda, yang lebih sesuai dengan posisi dan perusahaan yang sedang kamu lamar.
Dengan segala pengetahuan di atas, kamu bisa mulai menulis cover letter yang lebih berkesan dan tentunya semakin berpotensi untuk dilirik HRD.
Selain sebagai sarana untuk berkenalan sekaligus ‘jualan’, sebuah cover letter yang menarik dapat menciptakan first impression atas dirimu sebagai seorang kandidat yang potensial. Jadi, jangan sampai ngasal ya!
Buat para fresh graduate yang sedang mencari kerja, yuk, tulis cover letter (dan CV) yang keren, dan kirim ke lowongan-lowongan ter-update di Prosple Indonesia. Good luck!